Cara Melakukan Tes Iodium Di Rumah


Iodium selalu diidentikkan dengan garam dapur oleh sebagian besar masyarakat kita. Memang tidak salah karena iodium yang beredar di masyarakat sebagian besar berasal dari garam dapur. Fortifikasi garam dengan iodium sudah diwajibkan di Indonesia. Sebenarnya banyak jenis makanan yang mengandung iodium itu sendiri, diantaranya adalah makanan laut. Makanan laut kaya akan kandungan iodium di dalamnya.

Kebutuhan Iodium setiap hari di dalam makanan yang dianjurkan saat ini adalah:
  • 50 – 70 mikrogram untuk bayi (12 bulan pertama)
  • 90 mikrogram untuk anak (usia 2-6 tahun)
  • 120 mikrogram untuk anak usia sekolah (usia 7-12 tahun)
  • 150 mikrogram untuk dewasa (diatas usia 12 tahun)
  • + 25 mikrogram untuk ibu hamil
  • + 50 mikrogram untuk ibu meneteki
Iodium secara ilmiah telah dibuktikan dapat menganggulangi penyakit gondok dan kerdil (kretin). Kekurangan iodium pada anak dapat mempengaruhi mental dan penurunan intelegensia.Sedangkan, kekurangan iodium pada wanita hamil dan melahirkan beresiko kematian. Pada tahun 1990 WHO menggelar kampanye mengenai standar mutu garam beriodium ke seluruh dunia. Garam merupakan komponen yang dibutuhkan oleh setiap orang, setiap hari dengan harga yang terjangkau. Penambahan iodium pada garam tidak mempengaruhi rasa, warna dan bau serta tidak menimbulkan reaksi kimia. Hal ini menyebabkan garam yang beriodium atau tidak, tidak dapat dibedakan secara kasat mata. 

Bina Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan pada tahun 2013 dalam salah satu brosurnya mensinyalir, di negeri kita cakupan penggunaan garam beriodium masih kurang dari 90%. Garam yang kita konsumsi sebagian besar berasal dari pengolahan tradisional. 


Apakah Anda yakin garam yang Anda konsumsi mengandung iodium?

Sekarang, Anda dapat mengetes sendiri apakah garam dapur yang Anda konsumsi mengandung Iodium. Berikut cara mudahnya :
  1. Beli "Iodium Test" di apotek terdekat,
  2. Siapkan garam yang akan di tes sebanyak 1/2 sendok teh, 
  3. Teteskan 2-3 tetes iodium test tersebut pada garam yang telah disiapkan,
  4. Amati perubahan warna yang terjadi.
  5. Jika tidak terjadi peubahan warna berarti garam tersebut tidak mengandung iodium (0 ppm)
  6. Jika terjadi perubahan warna menjadi biru keunguan berarti garam tersebut mengandung iodium sesuai persyaratan (30 ppm)
Nah, mudah bukan? Mulai sekarang ayo mulai kita perhatikan hal-hal kecil di sekitar kita. Jangan sampai asupan makanan kita selama ini tidak mengandung iodium. Jangan sampai pula konsumsi iodium kita berlebihan. Konsumsi iodium yang berlebihan tidak baik pula bagi kesehatan. Konsumsi iodium secara tepat seperti uraian diatas untuk masing-masing usia.



Sumber gambar by google.com

Artikel Media Kita Lainnya :

0 comments:

Post a Comment

Scroll to top